(Ary/no.one) Beragam cara bisa dilakukan oleh orang dengan tujuan mendapatkan keuntungan pribadi walaupun cara yang ditempuh itu jelas-jelas ketidakhalalannya, misalkan dengan menipu orang lain.
"Kamis (20/1/11) lalu, saya membeli kopi Kapal Api. Ketika saya buka di dalam bungkusannya terdapat kupon undian yang isinya menyebutkan "selamat anda mendapatkan 1 (satu) unit Grand Livina," kata salah satu warga berinisial JRMT yang tinggal di Garuda Sakti Panam Pekanbaru.
Gambar di atas adalah gambar kupon undian berhadiah serta dukungan dari pihak polda metrojaya yang ditemukan oleh teman saya di dalam bungkus kopi kapal api. Di situ mirip ada surat dari Polda Metro Jaya + surat pemberitahuan pemenang + 1 kopon kecil bertuliskan "anda mendapatkan mobil Grand Livina". Diminta hubungi customer Care: 021-99185777 atau 0852-87524777.
Ketika dihubungi, dia menanyakan :" No PIN Bapak berapa? Setelah itu mereka meminta menghubungi kembali customer care 15 menit lagi". 15 menit kemudian JRMT menghubunginya kembali dan mereka meminta mentransfer uang sebesar Rp. 4.750.000,- sebagai biaya pengurusan surat-surat kendaraan dan janji nya uang tersebut akan dikembalikan lagi kepemenang pada saat penyerahan mobil. Dan mobil akan segera diterbangkan dari jakarta menggunakan pesawat terbang. Jika pemenang keberatan, maka hadiahnya akan segera kami lelang....kata nya yang mengaku bernama Anuar (Humas PT Santos)
Karena merasa curiga, kamipun mulai menelusuri dan mengecek kebenarannya. Pertama-tama kami cari informasi di Google dan sudah ada beberapa informasi yang sama tentang modus penipuan ini. Kedua kami mencoba menghubungi Customer Service Kopi Kapal Api, tapi sambungan teleponnya terlalu rumit hingga tidak pernah nyambung dengan operator. Kemudian kami menelpon kehumas polda metro jaya untuk memperoleh informasi apakan benar ada undian berhadiah tersebut dan mereka menjelaskan bahwa itu palsu dan pihak kepolisian tidak pernah bekerja sama dengan pihak perusahaan dalam menyelenggarakan undian berhadiah dan mereka menghimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya.
Beberapa menit kemudian, Si pelaku menelpon dan mendesak JRMT untuk segera mentrasferkan uang tersebut ke No rekening bank yang telah mereka sebutkan. Karena telah ketahuan belangnya, JRMT pun berusaha mempermainkannya. JRMT meminta sipelaku untuk mengisikan pulsa, karena beliau sedang menunggu antrian di bank, dan tidak bisa membeli pulsa. Karena merasa dipermainkan sipelaku pun marah-marah sambil berkata kepada JRMT :" Kapan mau Bapak transfer uangnya, saya sekarang sudah dibank. Bapak mau mempermainkan saya...............anjing" katanya sambil mematikan telepon.
Semoga dengan tulisan ini kita dapat lebih berhati-hati dalam mewaspadai penipuan seperti ini dan juga bisa sebagai sumber informasi bagi tetangga, teman kerja atau saudara kita yang mungkin bisa jadi akan menemui hal yang serupa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar