No | Jenis SPT Masa | Batas Waktu Penyetoran/Pembayaran | Batas Waktu Penyampaian SPT Terakhir |
1. | PPh Pasal 4 ayat (2) yang dipotong oleh Pemotong PPh | tanggal 10 (sepuluh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir | 20 (dua puluh) hari setelah Masa Pajak berakhir |
2. | PPh Pasal 15 yang dipotong oleh Pemotong PPh |
3. | PPh Pasal 21 yang dipotong oleh Pemotong PPh
|
4. | PPh Pasal 22 atas penyerahan bahan bakar minyak, gas, dan pelumas kepada penyalur/agen atau industri yang dipungut oleh Wajib Pajak badan yang bergerak dalam bidang produksi bahan bakar minyak, gas, dan pelumas |
5. | PPh pasal 22 yang pemungutannya dilakukan oleh Wajib Pajak badan tertentu sebagai Pemungut Pajak |
6. | PPh Pasal 23 yang dipotong oleh Pemotong PPh |
7. | PPh Pasal 26 yang dipotong oleh Pemotong PPh |
8. | PPh Pasal 4 ayat (2) yang harus dibayar sendiri oleh Wajib Pajak | tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir |
9. | PPh Pasal 15 yang harus dibayar sendiri |
10. | PPh Pasal 25 |
11. | PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor | bersamaan dengan saat pembayaran Bea Masuk dan dalam hal Bea Masuk ditunda atau dibebaskan, PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor harus dilunasi pada saat penyelesaian dokumen pemberitahuan pabean impor | - |
12. | PPh Pasal 22, PPN atau PPN dan PPnBM atas impor yang dipungut oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai | 1 (satu) hari kerja setelah dilakukan pemungutan pajak | secara mingguan paling lama pada hari kerja terakhir minggu berikutnya |
13. | PPh Pasal 22 yang dipungut oleh bendahara | pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran atas penyerahan barang yang dibiayai dari belanja Negara atau belanja Daerah, dengan menggunakan Surat Setoran Pajak atas nama rekanan dan ditandatangani oleh bendahara | 14 (empat belas) hari setelah Masa Pajak berakhir |
14. | PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak dengan kriteria tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3b) Undang-Undang KUP yang melaporkan beberapa Masa Pajak dalam satu Surat Pemberitahuan Masa | pada akhir Masa Pajak terakhir | 20 (dua puluh) hari setelah berakhirnya Masa Pajak terakhir |
15. | Pembayaran masa selain PPh Pasal 25 bagi Wajib Pajak dengan kriteria tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (3b) Undang-Undang KUP yang melaporkan beberapa masa pajak dalam satu Surat Pemberitahuan Masa | sesuai dengan batas waktu untuk masing-masing jenis pajak |
16. | PPN atau PPN dan PPnBM yang terutang dalam satu Masa Pajak | akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir dan sebelum Surat Pemberitahuan Masa PPN disampaikan | akhir bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir |
17. | PPN yang terutang atas kegiatan membangun sendiri harus disetor oleh orang pribadi atau badan yang melakukan kegiatan membangun sendiri | tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir |
18. | PPN atau PPN dan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh Pemungut PPN selain Bendahara Pemerintah atau instansi Pemerintah yang ditunjuk |
19. | PPN atau PPN dan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh Bendahara Pengeluaran sebagai Pemungut PPN | tanggal 7 (tujuh) bulan berikutnya setelah Masa Pajak berakhir |
20. | PPN yang terutang atas pemanfaatan Barang Kena Pajak tidak berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean harus disetor oleh orang pribadi atau badan yang memanfaatkan Barang Kena Pajak tidak berwujud dan/atau Jasa Kena Pajak dari luar Daerah Pabean | tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya setelah saat terutangnya pajak |
21. | PPN atau PPN dan PPnBM yang pemungutannya dilakukan oleh Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar sebagai Pemungut PPN | pada hari yang sama dengan pelaksanaan pembayaran kepada Pengusaha Kena Pajak Rekanan Pemerintah melalui Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar